Juli 30

Cara Menanam dan Merawat Tanaman Jahe dalam Polibag

sumber gambar: www.infoagribisnis.com

Jahe adalah salah satu rempah-rempah yang dikenal dengan beragam khasiat, mulai dari bumbu dapur hingga untuk obat-obatan. Berbagai fungsinya ini membuat jahe banyak dicari dan dibutuhkan. Langkah menanam jahe dikutip dari www.haibunda.com adalah sebagai berikut.

1.  Pilih benih jahe berkualitas

Gunakan bibit jahe dari tanaman yang sehat dan tidak terinfeksi penyakit. Sebaiknya gunakan rimpang jahe dari tanaman yang sudah tua, berusia 9 atau 10 bulan, karena itu merupakan rimpang yang baik untuk bibit. Jemur rimpang jahe yang baru dipanen, tapi jangan sampai terlalu kering. Supaya tumbuh serempak, bibit jahe sebaiknya di kecambahkan terlebih dahulu. Caranya, potong rimpang tersebut dengan setiap potongan memiliki 3 hingga 4 mata tunas. Susun potongan rimpang tersebut pada tempat yang sejuk. Setelah sekitar 4 minggu, biasanya mata tunas sudah tumbuh, lalu pilih bibit yang sehat.

2.  Siapkan media tanam

Persiapkan polibag sesuai kebutuhan, minimal berukuran diameter 40 cm. Media tanam berupa campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang, dengan perbandingan 1 : 1 : 1 atau sesuaikan dengan tingkat kesuburan tanah. Jika diperlukan tambahkan kapur dolomit. Aduk media tanam sampai tercampur rata. Masukkan media tanam ke dalam polibag seperempat bagian saja. Media tanam sebaiknya dipersiapkan dua atau tiga minggu sebelum tanam.

3.  Cara memanam di polybag/ ember bekas

Awalnya buatlah lubang tanam di tengah-tengah polibag sesuai ukuran bibit. Lalu tanam bibit jahe pada lubang tersebut dengan tunas menghadap ke atas. Lakukan dengan hati-hati ya, agar tidak merusak mata tunas. Kemudian padatkan tanah di sekitar bibit, seperlunya saja. Jangan lupa disiram kalau media tanam dalam kondisi kering.

4.  Perawatan jahe

  • Penyiraman

Penyiraman dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Pada masa pertumbuhan, tanaman jahe membutuhkan banyak air. Serta jaga kondisi media tanam agar jangan sampai kering.

  • Penyulaman

Setelah ditanam, lakukan kontrol dua atau tiga minggu. Segera lakukan penyulaman jika terdapat bibit yang tidak tumbuh atau mati.

  • Penyiangan

Penyiangan dilakukan jika diperlukan. Bersihkan media tanam dari rumput liar dan gulma agar tidak mengganggu tanaman jahe.

  • Pembubunan

Pembubunan merupakan penambahan media tanam dan pupuk kandang, tujuannya agar media tanam tetap gembur, memberi asupan nutrisi, dan menutup rimpang yang muncul ke permukaan. Pembubunan dilakukan pertama kali pada saat tanaman membentuk rumpun dengan tiga atau empat batang semu. Proses ini bisa dilakukan tiga sampai empat kali sampai panen.

  • Pemupukan susulan

Pemupukan susulan dilakukan saat tanaman berumur dua, empat, enam bulan. Sebaiknya gunakan pupuk organik, seperti kompos atau pupuk kandang. Pemupukan susulan dilakukan bersamaan dengan kegiatan pembubunan. Gunakan pupuk organik sebanyak setengah kilogram per polibag.

5.  Pengendalian hama penyakit tanaman jahe di polibag

  • Hama

Hama yang biasanya menyerang tanaman jahe adalah kepik, ulat penggerek akar, dan kumbang. Pengendalian dilakukan dengan cara menjaga kebersihan lingkungan tanaman dan penyemprotan insektisida.

  • Penyakit

Biasanya penyakit yang ditemukan pada tanaman jahe adalah layu bakteri, penyakit busuk rimpang, dan penyakit bercak daun. Cara menanggulanginya adalah dengan pemilihan bibit yang sehat, menjaga sanitasi serta penyemprotan bakterisida dan fungisida.

6.  Masa panen dan cara panen

Panen bisa dilakukan saat tanaman berusia 9 atau 10 bulan. Ciri-ciri tanaman yang cukup umur untuk dipanen adalah batang dan daunnya mengering. Panen budidaya polibag ini cukup mudah, yang perlu dilakukan hanya merobek polibag yang sudah lapuk, lalu ambil rimpang jahe secara hati-hati agar tidak rusak. Lalu bersihkan sisa-sisa tanah yang menempel pada rimpang atau dicuci dengan air.


Posted Juli 30, 2021 by sdn3randusari in category Cerita Anak, Informasi, Materi Pelajaran

About the Author

Blog SDN 3 Randusari